Pura Uluwatu Bali - Wisata Bali yang Sarat Nilai Sejarah Religi

Bagikan ya :

Tweet

Pura Uluwatu Bali merupakan salah satu daerah destinasi wisata Bali sekaligus wisata religi di Bali yang sangat menawan. Hal ini dikarenakan lokasinya yang mengarah ke Samudera Hindia. Lokasi tepatnya adalah di Uluwatu, ujung selatan Pulau Bali. Jika Anda dari Nusa Dua maka waktu tempuh sekitar 45 menit dan jika dari Kuta atau Tuban akan butuh waktu 1 jam 15 menit sampai ke daerah Uluwatu Bali atau jika dari Denpasar jaraknya sekitar 30km. Daerah wisata Bali Pura Uluwatu terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Rute jika dari Denpasar adalah lewat kawasan pariwisata Kuta - Bandara Ngurah Rai Tuban - Desa Jimbaran. Nah, yang menjadi daya tarik di Uluwatu Bali ini sendiri adalah Pura Luhur Uluwatu Bali.

Pura Uluwatu ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dalam kepercayaan Agama Hindu adalah penyangga dari 9 mata angin. Terletak di bukit yang terjal dan tinggi tepatnya ketinggian 97 meter di atas permukaan laut. Awalnya Pura Uluwatu dibangun sebagai tempat pemujaan oleh seorang pendeta suci bernama Empu Kuturan pada abad ke-11 yang menurunkan ajaran Desa Adat yang ada di situ dan segala peraturannya. Kemudian Pura ini juga dipakai sebagai tempat memuja pendeta suci selanjutnya yang bernama Dang Hyang Nirartha pada akhir tahun 1550 ketika datang ke Bali. Di situlah pendeta suci tersebut mengakhiri perjalanan sucinya yang disebut sebagai Moksah atau Ngeluhur yang akhirnya mendasari nama objek wisata Bali ini menjadi Pura Luhur Uluwatu.






Di depan Pura ini terdapat hutan kecil yang banyak terdapat kawanan monyet didalamnya dimana hutan ini memiliki fungsi sebagai penyangga kesucian Pura Uluwatu Bali. Kemudian, tidak hanya ada Pura Uluwatu saja namun terdapat beberapa pura pesanakan sehingga Pura Uluwatu juga merupakan pura induk. Pura pesanakan tersebut antara lain adalah Pura Dalem Pangleburan, Pura Dalem Selonding, Pura Kulat, Pura Pererepan dan Pura Bajurit. Dewa Rudra merupakan manifestasi Tuhan yang dipuja di Pura Uluwatu. Dewa ini dikenal sebagai Dewa Angkara karena wataknya yang keras namun di sisi lain merupakan Dewa Kebajikan karena tidak segan membagi ilmu kesaktian. Pura Uluwatu sendiri jika dilihat memang terasa 'kekuatan' yang menggetarkan perasaan!











Jika Anda datang ke Pura Uluwatu, datanglah sebelum jam 18:00 karena setiap hari ada pementasan Tari Kecak dan Tari Api. Anda pasti sering melihat di layar televisi atau membaca tentang Tari Kecak yang unik ini. Tari ini tidak diiring musik atau gamelan apapun namun dengan paduan suara oleh sekitar 70 pria. Tetapi tarian Kecak ini sangat mengundang decak kagum. Sambil menikmati matahari terbenam dan diringi oleh nyanyian dan Tari Kecak maka lengkaplah eksotisme Pura Uluwatu Bali. Waktu pementasan adalah sekitar 1 jam dan tiket masuk sekitar Rp 70.000/orang.








Sedangkan di bawah Pura Uluwatu terdapat Pantai Pecatu yang terkenal dengan olahraga selancarnya dan juga event Internasional yang menyertainya.

Bagikan ya :

Tweet